Minggu, 13 Januari 2013

Sindoro dibalut kebun teh

Sindoro dibalut kebun teh


Sindoro dibalut kebun teh
Kau tampak anggun dan mempesona
Dengan molek gayamu
Kutunggu sapamu untuk akhir dari hitungan tahun
                Kudaki terus molek tubuhmu sindoro
                Sesekali pinus senyum kepadaku
                Disaat nafas memburu kalori tubuh
                Terus dan terus kudaki dan kupeluk sindoroku
Kutempel molek tubuhmu dengan sang mahoni
Kuingin suatu saat meneduhkan jiwa hausku dalam mahoni cintaku
mahoni kehidupanku semoga engkau menempel tanpa melepaskan sindoro
kuhias setiap lekukan tubuhmu dengan cengkeh jiwaku
                terus kudaki lebih tinggi enggan rasanya jiwa ini melepaskan pelukanmu sindoro
                aku tahu ada hal yang ingin kaukatakan padaku
                kau kirim badai angin saat siang siangmu
                kau sambut jalanku dengan rasa dingin yang menusuk
                namun aku masih belum tahu apa maksudmu sindoro
kulewati malam malamku dengan hembusan curhatmu yang dingin
kau kirim badai hujan dan amuk angin untuk menemani perjalanan pulangku
masih saja aku belum tahu apa yang akan kausampaikan padaku
namun seiring berjalannya waktu kupahami semua itu
                engkau bukan hanya curhat tapi berteriak melihat dirimu sendiri
                digunduli,dikuliti dan dicukur habis oleh tangan tangan jahil
                tapi aku hanya bisa mendengarkan curhatmu sindoro
                kutitipkan mahoni jiwaku dan cengkeh harapanku untuk anak cucuku
                maaf hanya itu yang bisa kuperbuat sindoroku
oleh: Oi Elbarnaz
jogja-03-01-2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar