Sindoro dibalut kebun teh
Sindoro dibalut kebun teh
Kau tampak anggun dan mempesona
Dengan molek gayamu
Kutunggu sapamu untuk akhir dari hitungan
tahun
Kudaki
terus molek tubuhmu sindoro
Sesekali
pinus senyum kepadaku
Disaat
nafas memburu kalori tubuh
Terus
dan terus kudaki dan kupeluk sindoroku
Kutempel molek tubuhmu dengan sang mahoni
Kuingin suatu saat meneduhkan jiwa hausku
dalam mahoni cintaku
mahoni kehidupanku semoga engkau menempel
tanpa melepaskan sindoro
kuhias setiap lekukan tubuhmu dengan cengkeh
jiwaku
terus
kudaki lebih tinggi enggan rasanya jiwa ini melepaskan pelukanmu sindoro
aku
tahu ada hal yang ingin kaukatakan padaku
kau
kirim badai angin saat siang siangmu
kau
sambut jalanku dengan rasa dingin yang menusuk
namun
aku masih belum tahu apa maksudmu sindoro
kulewati malam malamku dengan hembusan
curhatmu yang dingin
kau kirim badai hujan dan amuk angin untuk
menemani perjalanan pulangku
masih saja aku belum tahu apa yang akan
kausampaikan padaku
namun seiring berjalannya waktu kupahami semua
itu
engkau
bukan hanya curhat tapi berteriak melihat dirimu sendiri
digunduli,dikuliti
dan dicukur habis oleh tangan tangan jahil
tapi
aku hanya bisa mendengarkan curhatmu sindoro
kutitipkan
mahoni jiwaku dan cengkeh harapanku untuk anak cucuku
maaf
hanya itu yang bisa kuperbuat sindoroku
oleh: Oi Elbarnaz
jogja-03-01-2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar