Ini adalah nafas diri
Ini begitu tenang, ini begitu syahdu, ini begitu riang, bukan karena
suara burung tapi riak angin yang tidak terlihat, aku mengenalmu lewat semburat
1000 indra, karena desiran kabut yang kadang berteriak menemani kepakan jarum
cemara, selamat pagi buana, dipunggunganmu hari ini ada banyak nafas.
Adalah perjuangan
diri, sembari melangkah derapkan hati, disini adalah raga yang diam, dalam
naungan angkuhmu, dan aku angkuh tanpa diam, ketika matahari putih mengkilapkan
juang diri, tanpa lelah tanpa pamrih menuruti panggilan jiwa, jiwa ini begitu
rumit, serumit akar yang terbakar, serumit siluet senja, serumit kicauan burung
tanpa nama, tapi nafasku halus.
Nafas tenang
nafas kehidupan, kamu adalah darah kami, darah langkah kami, kamu adalah
lukisan angan yang abadi, karena kamu adalah syair awal, tentang kehidupan,
gelisahku melihatmu tak berbaju, melihat kamu terkoyak, ribuan air mata dan
ribuan kicau saja tidak terkoyak, butuh gerakan batin dan tarian jiwa, aku
hanya burung pembawa jarum hijau, jarum juang yang kelat untuk merajut kembali
kenangan masa lalu, aku adalah titik api, bara yang kelak berkobar untuk masa
depan gersangmu.
Diri kami
adalah embun yang tak kunjung hadir, walau sebentar mungkin, dalam balutan
kabut pekat, dalam rencana seribu misteri, dalam kenangan yang masih abu-abu,
dan dalam kepura-puraan.
Yogyakarta,
oi elbarnaz 2 Mei 2013
DARAH
HIJAU
DARAH HIJAU perjuangan takan
terhenti..
pejuang pejuang hijau adalah
nafas dalam anggin..
tidak harus selalu dibalik
mimbar..
JELAJAHLAH LANGIT...
MASUKLAH KEDALAM BUMI!!!!
sekali kali turun ke rawa-rawa.
bermain dengan salamander yang
berjalan malu-malu..
sesekali turun ke sungai coklat,
menyapa ikan2 bungkreng yang sedang sesak..
sesekali berguling diantara
sampah yang terbawa banjir, bermain dengan belatung yang sudah tidak lagi
putih..
agar mengenal semua itu, dan
darah menjadi hijau.
bukan hijau warna tapi tekad..
butuh proses untuk mencintai
apalagi sampai menyayangi..
kenallah dulu ingat jangan dulu
bawa selogan.
apalagi selogan orang lain yang
kita banggakan..
bawa diri saja dahulu..
kamu tau lingkaran laba2 pirang
di papua, besar mengukir bumi, membalikan gunung.
kamu tau pisau pisau besar
dikalimantan, mengerik sampai akar akar kering..
kamu tau kemanusian dan
kelestrian adalah saudara!!
jangan rusak dan pisahkan
mereka..
ayooo kita mulai berdiri,
ntah mau pake kaki atau tangan,
bila perlu pakai kepala.
semua pasti bisa berubah...
walau kita tau butuh waktu seribu
senja warna warni untuk menuju satu titik..
yaitu titik hijau..
YOGYAKARTA,
Oi Elbarnaz 26 Juli 2013
Indonesia
by. alvian fendy t
Tentang segala keindahan
tentang semua keberanian
Ku singgah dan berlabuh utk semua yg tlh terjadi dan akan terjadi.
Bungkuk padimu menandakan keramahan
Gembur tanahmu mengibaratkan keterbukaan
Dan jutaan air ini mengalir tanpa henti sbgai ciri indonesiaku
Sudah terbentang indah pulau mu
sudah menjulang tinggi gunungmu jg terkapar jauh pesisir pantaimu
Lalu apa lagi yang kau ragukan
Dan seketika berkumandang melewati raung petualang
Menembus ketamakan dan mengukir indah di tanah bumi pertiwi
Hujan dan limpahkan derasmu menuju celah tanah kering yang mengecoh
barangkali disana masih tersisa bangkai2 kehidupan masa lampau
#KALIMANTAN#
Langit biruku sekarang bercampur debu Tanah
yang sunyi
yang aman berganti dengan tangisan pilu
Deru bisin
mesin perusahaan gaduh merambah sanubari Permata hijauku kau gadaikan,
kau tebang
dan kau rusak lagi tak tahu kapan berhenti?
Semilir
sungai Barito, Kapuas dan Mahakam yang tak dapat kunikmati lagi kini!!! Kotor
akan sampah, sampah kemunafikan dan penuh dengan kayu-kayu haluan keserakahan
Disungai-sungai itu mengalir banyak keresehan Rintihan suara hati nurani untuk
tanahku ini dan terus mencari, menjadi suatu yang pasti Dimana sang enggang,
hilang terbang dan seakan malu Katanya kami adalah tesis, sintesis dan antiesis
sebuah siklus kehidupan
Tatapan
kosong terperanga oleh sebuah peristiwa penggundulan hutan Apakah ini sebuah
jawaban ? Jawaban yang menyambutku ketika ku pulang ohh…. Berhenti untuk saling
menyalahkan dan Sekarang mari kita perbaiki bersama Karena perubahan tak hanya
sekedar bicara!!! Hancurkan sekat tembok itu mulailah dengan gerak baru Satu
bumi, satu negeriku
Yogyakarta,
Nova T. Utomo