Minggu, 13 Januari 2013

Hormati Alam agar Lestari Dua Aksi di Peringatan Hari Bumi



Hormati Alam agar Lestari Monday, 25 April 2011 11:13

Hormati Alam agar Lestari
Dua Aksi di Peringatan Hari Bumi
JOGJA -
Hari Bumi yang jatuh pada 22 April lalu, masih diperingati sejumlah elemen masyarakat di Jogja. Sepanjang hari kemarin (24/4) misalnya, ada dua elemen masyarakat yang memperingati Hari Bumi. Aksi pertama dilakukan mahasiswa UGM yang menggelar karnaval di sepanjang Jalan Malioboro. Dengan memakai pakaian unit dan membawa maket buatan sendiri, mereka mengajak masyarakat peduli terhadap lingkungan. ’’Di Hari Bumi ini, kami mengajak seluruh masyarakat peduli terhadap lingkungan. Baik dengan menanam pohon, menjaga lingkungan dari sampah, dan tindakan lain yang bisa mengurangi kerusakan alam,’’ ujar koordinator acara Chandra Nur Triwiyanto di sela aksi.
Aksi yang dimulai sejak pagi hari itu  juga mengkritik sikap pemerintah daerah yang belum tampak menelurkan kebijakan prolingkungan. ’’Kami melihat pemerintah belum begitu berpihak kepada kondisi lingkungan,’’ imbuhnya.
Gabungan mahasiswa dari Fakultas Kehutanan, Geografi, Farmasi, Kedokteran Gigi, Ekonomi Bisnis, Biologi, MIPA, serta peternakan dan kedokteran hewan itu mengajak pengunjung Malioboro untuk sadar lingkungan.
Saat berkampanye, mereka mengangkat tema ’’Eksotika 1001 Budaya untuk Negeri Ngayogyakarta’’. Tema ini dianggap sangat tepat, melihat banyaknya budaya nenek moyang dalam mempertahankan kelestarian lingkungan. ’’Kami ingin kearifan lokal Jogja, seperti sikap terus menghormati alam terus dipertahankan agar kondisi lingkungan tetap lestari,’’ tuturnya.
Bukan hanya orasi, gabungan mahasiswa itu juga melakukan pertunjukan dengan ornamen menarik pengguna jalan. Mereka membawa sepeda dari bambu buatan Fakultas Kehutanan UGM, gerobak sampah berisi tanaman hidup, dan poster yang bertuliskan ajakan mencintai lingkungan.
Sampai di Alun-Alun Utara, mereka menampilkan aneka kesenian seperti teater dan musik angklung. Masing-masing fakultas juga diberi kesempatan menyampaikan orasi mengenai lingkungan hidup.
Selain mahasiswa UGM, sore hari komunitas yang menamakan diri Kopi Liar menggelar aksi dengan puisi, monolog, pantomim, dan pembagian bibit pohon. Aksi kaum muda peduli lingkungan ini dilakukan di depan Gedung Agung Jogjakarta atau titik nol kilometer.
’’Bumi sekarang panas, teknologi telah membuat bumi menjadi tak bersahabat,’’ teriak, salah seorang orator saat membacakan puisinya.
Selain puisi, pantomim yang menceritakan sakitnya bumi menghadapi ancaman global warming juga mewarnai aksi. Ini membuat pengguna jalan di perempatan kantor pos besar banyak yang menikmati aksi mereka.
Ahmad Said Rofii, koordinator aksi menjelaskan, pihaknya dalam aksi ini juga turut mengajak seluruh masyarakat di Jogja menjaga lingkungan. Dalam aksi ini, pihaknya sengaja memilih tema ’’Selamatkan Bumi Kita’’.
’’Untuk bisa mencegah ancaman global warming yang kian dekat, kami simbolkan dengan pembagian bibit pohon. Sebab pohon merupakan alat utama untuk mencegah terjadinya ancaman global warming,’’ ujarnya. (eri.Radar jogja.co.id)





Long march dan Pameran Photo di sepanjang Jalan Malioboro Yogyakarta

Pejuang Hijau Kopi Liar


teatrikal


pembagian bibit pohon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar