Selasa, 23 Juli 2013

Pendakian gn.merapi pasca erupsi tahun 2010




Hari itu hari jum’at tanggal 08 Juli 2011,kami ber-3(roni kramadangsa,aan goban dan saya sendiri kippli frankenstein)berencana mendaki gn.merapi. Sebenarnya itu acara dadakan,gimana ga dadakan coba,ide muncul sekitar pukul 14.00,jam 15.00 prepare,jam 18.00 kita udah berangkat.
tujuan kami adalah ds.selo boyolali,kami berangkat dari kos sekitar jam 18.00an lah dengan peralatan yang boleh dikatakan minim,tapi tetep safety kok.

Perjalanan ke ds.selo kami tempuh kira-kira 2 jam lewat magelang,jam 20.14 kami tiba di basecamp di desa Selo kab.boyolali. sesampai di sana kami beristirahat sebentar karena rencana awal kami mulai mendaki pada pukul 23.00,dengan maksud untuk melihat sun risenya.

Perjalanan dari basecamp kira-kira kami tempuh sekitar 4-5jam untuk sampai ke puncak merapi. Tidak lama kami berjalan,secara tidak sengaja lampu senter menyorot sosok tubuh manusia dari balik rimbunan ilalang. Kami kaget,takutnya kalau itu mayat yang dibuang. Supaya tidak memperkeruh suasana yang mulai enjoy,mas aan meminta saya dan mas roni untuk lanjut terus dan jangan dipikirkan.

Perjalanan kami lumayan berat dikarenakan tracknya yang menanjak,berbatu,berpasir campur sisa-sisa debu vulkanik sisa erupsi kemarin. Alhasil jalanan menjadi licin dan gelap pula. Tapi dengan penuh semangat kami hajar habis itu track.

Jam 04.00 dini hari kami tiba di tempat yang dinamakan pasar bubrah tepat di bawah kawah/puncak merapi dan masih diselimuti abu vulkanik yang sangat tebal,sehingga disarankan memakai masker atau penutup hidung supaya partikel-partikel dari abu tersebut tidak masuk ke pernafasan. Konon ceritanya kenapa bisa dinamakan pasar bubrah itu karena kalau ada pendaki yang kehabisan bekal di tempat itu,tempat itu berubah jadi rame layaknya pasar,tapi anehnya,apabila kita membeli sesuatu di pasar bubrah itu,penjualnya ga mau dibayar sepeser pun. Itulah kenapa dinamakan pasar bubrah.

Sesampai di pasar bubrah,kami langsung mempersiapkan peralatan untuk memmasak air untuk bikin kopi dengan maksud bisa sedikit mengurangi hawa dingin yang menusuk tulang.Karena di sana memang terkenal dengan dinginnya dan cuaca yang susah ditebak.Kami tidak mendaki ke puncak dikarenakan puncak masih labil akibat erupsi  2010 dan memang sudah diingatkan ketika kita mendaftar perijinan di basecamp pendakian.

Ketika sedang menikmati kopi,sun rise pun muncul dari kejauhan,Subhanallah indah sekali. Memang tidak ada yang bisa menandingi ciptaan Tuhan YME.

Setelah puas menikmati segelas kopi dan hangatnya sunrise kami pun bersiap untuk turun kembali ke basecamp yaitu basecamp ds.Selo.Desa terakhir yang terletak tepat di bawah gunung merapi.
Sungguh pengalaman yang luar biasa bagi saya pribadi,karena ini merupakan pendakian pertama kali ke gn.merapi.

Bukanya saya mau menyombong,saya Cuma ingin menuliskan perjalanan saya sebagai memori supaya tidak pernah hilang.Lakukan itu supaya memori kalian tidak pudar seiring berjalannya waktu selain foto!     -SEKIAN-
-dheni wijaya a.k.a kippli-  15 Juli 2011






Tidak ada komentar:

Posting Komentar